Olahraga air kano mencakup dua cabang utama yang sangat berbeda: kano sprint dan kano slalom. Meskipun kano sprint memiliki kemiripan dengan perlombaan dayung Olimpiade, kano slalom mengharuskan atlet untuk bermanuver di tengah arus deras yang bergerak cepat. Hal menariknya, acara kano tidak selalu melibatkan kano tradisional; sebagian besar pertandingan kano juga menampilkan alternatif kayak.

Sejarah Perkembangan Kano Sprint

Sejarah terorganisir kano sprint bermula pada tahun 1924, ketika badan pengatur kano sprint pertama kali dibentuk. Cabang olahraga ini menjadi demonstrasi di Olimpiade Paris. Hanya dalam 12 tahun kemudian, kano sprint resmi dipertandingkan untuk pertama kalinya dalam Olimpiade 1936. Saat ini, olahraga ini telah menjadi bagian tetap dalam kompetisi internasional dan berbagai kejuaraan dunia di seluruh penjuru globe.

Kelahiran Kano Slalom

Diciptakan pada tahun 1933 di Swiss sebagai alternatif musim panas untuk slalom ski, kano slalom baru muncul di Olimpiade pada tahun 1972, namun sempat dihapus dari Olimpiade 1976. Sejak tahun 1992, olahraga ini konsisten ditampilkan dalam setiap penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas.

Format Pertandingan Kano Sprint

Kano atau kayak sprint sangat mirip dengan balapan dayung Olimpiade. Sekelompok peserta, biasanya hingga delapan orang, berlomba menuruni lintasan lurus menuju garis finish. Trek biasanya dibagi menjadi sembilan jalur untuk para peserta.

Komposisi Tim dan Jarak Lomba

Dalam acara kayak sprint, satu, dua, atau empat anggota tim dapat berada dalam satu perahu. Jarak setiap balapan bergantung pada jenis kelamin peserta dan jumlah anggota tim dalam setiap perahu:

Karakteristik Kano Slalom

Kano atau kayak slalom menampilkan peserta tunggal yang bermanuver melalui gerbang yang tersebar di sepanjang lintasan air deras. Acara kano slalom hanya untuk peserta tunggal, dengan acara kayak dan kano terpisah yang tersedia untuk putra dan putri.

Desain Perahu Khusus

Karena perairan yang bergejolak dalam acara slalom, kano tertutup khusus (menyerupai kayak) digunakan untuk mencegah air berlebihan masuk ke dalam perahu.

Mekanisme Start dan Sistem Gerbang

Acara kano/kayak sprint dimulai seperti acara balap lainnya: semua perahu berbaris berdampingan dan berlomba menuruni trek lurus menuju garis finish.

Acara kano/kayak slalom dimulai dengan peserta tunggal mendayung dengan tenang menuju semacam “air terjun” miniatur. Setelah memasuki arus deras putih, waktu mulai dihitung. Peserta kemudian harus bermanuver melalui banyak gerbang yang berkelok-kelok menuruni lintasan.

Sistem Penilaian Gerbang

Di sepanjang lintasan slalom terdapat 18 hingga 25 gerbang—beberapa berwarna merah, beberapa hijau. Gerbang hijau adalah yang lebih sederhana dari kedua gerbang, hanya harus dilewati dalam arah hilir. Gerbang merah adalah gerbang hulu—peserta pada dasarnya membuat lingkaran penuh melalui gerbang dengan cara melewatinya sedikit, mendayung ke hulu melalui gerbang, dan kemudian berbelok kembali ke hilir.

Sistem Penentuan Pemenang

Kano Sprint

Seperti semua acara balap, peserta yang melintasi garis finish sebelum semua lainnya adalah pemenang balapan. Namun, hanya sejumlah peserta yang mengambil bagian dalam setiap balapan. Karena ini, kano sprint sering kali seperti turnamen, memisahkan peserta menjadi berbagai heat. Setelah satu ronde selesai, sejumlah tim dengan waktu terbaik maju ke ronde berikutnya, di mana proses ini berulang hingga final.

Di ronde final, tim pertama yang melintasi garis finish memenangkan medali emas dan menjadi juara acara.

Kano Slalom

Kano/kayak slalom adalah acara yang sepenuhnya berbasis waktu. Peserta diberikan dua kali kesempatan untuk memperebutkan waktu tercepat. Waktu terendah dari dua kesempatan ini yang dihitung untuk kualifikasi peserta ke ronde berikutnya.

Mirip dengan kano sprint, peserta harus memenuhi kualifikasi untuk ronde berturut-turut (heat, perempat final, semifinal, final) dengan tetap berada di dekat puncak klasemen dengan waktu yang solid. Di ronde final, peserta dengan waktu tercepat (dari dua upaya mereka) memenangkan medali emas.

Perbedaan Teknis antara Kano dan Kayak

Teknik Mendayung yang Berbeda

Kano digerakkan oleh dayung bilah tunggal. Karena ini, peserta akan mendayung di satu sisi perahu selama seluruh perlombaan. Karena kano memiliki dek yang sepenuhnya terbuka, peserta memanfaatkan ini dengan menggunakan posisi setengah berlutut/merangkap saat mendayung, menjaga satu lutut di lantai dan kaki lainnya ke depan dengan telapak kaki rata di lantai.

Sebaliknya, kayak digerakkan oleh dayung bilah ganda. Karena desain ini, peserta memutar dayung mereka selama seluruh perlombaan untuk mendorong perahu maju, bergantian dari sisi kiri dan kanan secara konstan. Karena kayak memiliki dek tertutup, peserta harus duduk saat mendayung.

Adaptasi dalam Kano Slalom

Mirip dengan kayak, kano yang dibuat untuk acara slalom dikemudikan oleh peserta yang duduk. Ini terutama karena arus deras menciptakan perjalanan yang sangat tidak stabil, yang berarti peserta mana pun dalam posisi setengah berlutut tradisional kemungkinan akan terjatuh, sehingga posisi duduk lebih disukai. Selain itu, kano slalom menampilkan dek tertutup seperti kayak, yang membatasi ruang yang dimiliki peserta untuk bergerak. Namun, kano slalom ini masih digerakkan dengan dayung bilah tunggal.

Kesimpulan

Dalam acara kayak/kano sprint, tim pertama yang melintasi garis finish dari balapan final adalah pemenangnya. Sementara dalam acara kano/kayak slalom, peserta dengan waktu lari tercepat adalah pemenangnya.