Panahan Lapangan: Seni Memanah di Alam Terbuka

Panahan lapangan merupakan disiplin memanah yang dirancang meniru aktivitas perburuan tradisional. Para peserta akan bergerak dan mendaki melalui jalur di luar ruangan, berhenti untuk melepaskan anak panah ke sasaran yang bisa berjarak hingga 80 yard dan ditempatkan dalam medan yang menantang.
Lokasi dan Arena Pertandingan
Kompetisi panahan lapangan biasanya diselenggarakan di area luar ruangan yang luas, seringkali memanfaatkan hutan alami dan berbagai jenis medan. Meskipun secara teori ukuran arena kompetisi tidak terbatas, namun harus memiliki dimensi yang tepat agar dapat menampung puluhan target – masing-masing membutuhkan jarak tembak hingga 80 yard – yang tersebar dengan cara yang memberikan sensasi berburu kepada para peserta.

Jenis-Jenis Ronde Pertandingan
Kompetisi panahan lapangan umumnya mencakup tiga jenis ronde: field, hunter, dan animal. Untuk setiap tipe ronde, individu (atau tim) yang mengumpulkan poin tertinggi secara kumulatif akan menjadi pemenang.
Ronde Field
Ronde field biasanya terdiri dari 24-28 target yang tersebar di sekitar arena. Setiap target berada pada jarak “genap” (30 yard, 50 yard, 60 yard), dengan jarak maksimum target 80 yard untuk kategori dewasa.
Target dalam ronde ini memiliki diameter antara 20-65 cm, menampilkan lingkaran “bullseye” hitam (5 poin), dua lingkaran putih mengelilingi bullseye (4 poin), dan dua lingkaran hitam besar mengelilingi lingkaran putih (3 poin).
Peserta diperbolehkan menembakkan empat anak panah pada setiap target dengan nilai maksimum 20 poin per target.
Ronde Hunter
Ronde hunter mirip dengan ronde field dan terdiri dari 24-28 target. Namun, berbeda dengan ronde field, target berada pada jarak “tidak genap” (17 yard, 53 yard, dll.), dengan jarak maksimum 70 yard.

Target dalam ronde hunter memiliki ukuran yang sama dengan ronde field (diameter 20-65 cm) tetapi menggunakan skema warna yang berbeda. Alih-alih bullseye hitam, ronde hunter menggunakan bullseye putih (tetap bernilai 5 poin) dan dua lingkaran hitam luar, yang lebih kecil bernilai 4 poin dan yang terbesar bernilai 3 poin.
Seperti ronde sebelumnya, peserta menembakkan 4 anak panah pada setiap target dengan total maksimum 20 poin per target.
Ronde Animal
Ronde animal biasanya terdiri dari 24-28 target standar. Target dapat ditempatkan pada jarak berapa pun hingga 60 yard.
Berbeda dengan dua ronde sebelumnya, ronde animal menampilkan target 2D berbentuk hewan, masing-masing dilengkapi dengan diagram penilaian. “Bullseye” adalah panahan tepat ke jantung, zona nilai tertinggi berikutnya adalah area luas di sekitar jantung, dan bagian tubuh hewan lainnya memberikan poin paling sedikit.
Penilaian dalam ronde animal cukup unik, karena peserta dianjurkan hanya menggunakan satu anak panah. Jika meleset, pemanah harus bergerak ke penanda yang lebih dekat dengan target sebelum mengambil langkah tambahan jika tembakan kedua mereka juga meleset. Secara total, hanya tiga anak panah yang dapat digunakan pada setiap target.
Sistem Penilaian Ronde Animal
- Anak Panah 1 (jarak terjauh): 21 poin untuk bullseye, 20 poin untuk zona ‘vital’, dan 18 poin untuk bagian tubuh hewan lainnya.
- Anak Panah 2: 17 poin untuk bullseye, 16 poin untuk zona ‘vital’, dan 14 poin untuk bagian tubuh hewan yang tersisa.
- Anak Panah 3 (jarak terdekat): 13 poin untuk bullseye, 12 poin untuk zona ‘vital’, dan 10 poin untuk target yang tersisa.
Sistem Kompetisi dan Penentuan Pemenang
Panahan lapangan sering menggunakan sistem bracket yang menampilkan pertandingan head-to-head antara individu atau tim. Terkadang, penentuan seed bracket mungkin memerlukan beberapa peserta untuk bertanding sekaligus, kemudian meranking mereka berdasarkan total skor dalam ronde penempatan.
Tujuan utama dari ronde panahan lapangan adalah mengumpulkan poin sebanyak mungkin secara kumulatif, dengan skor tertinggi memenangkan kompetisi. Total skor ini merupakan hasil dari performa tim di ketiga ronde kompetitif.
Dengan kombinasi ketiga jenis ronde ini, panahan lapangan menawarkan pengalaman yang komprehensif dan menantang bagi para pemanah, menguji keterampilan teknis sekaligus kemampuan adaptasi terhadap berbagai kondisi medan.