Seni Anggar: Olahraga Tradisional Olimpiade yang Penuh Strategi

Anggar merupakan salah satu cabang olahraga tertua dalam Olimpiade yang berakar dari tradisi duel kuno. Meskipun terlihat sederhana, untuk menguasai anggar dengan baik, seorang atlet membutuhkan kombinasi kekuatan fisik, kelincahan, ketepatan, dan kecepatan reaksi yang optimal.
Area Pertandingan dan Tata Letak
Lapangan anggar dikenal dengan sebutan piste, yaitu jalur konduktif yang panjang dan sempit tempat pertandingan berlangsung. Panjang piste mencapai 46 kaki (14 meter) dengan lebar bervariasi antara 4,9 hingga 6,6 kaki (1,5 hingga 2 meter).
Garis tengah membagi piste menjadi dua bagian sama besar. Pada jarak 2 meter dari garis tengah di setiap sisi terdapat garis en garde. Sementara itu, 2 meter dari ujung piste terdapat garis peringatan yang memberi sinyal kepada pemain bahwa mereka hampir mencapai batas area permainan.
Memulai Pertandingan
Pertandingan dimulai dengan kedua pesaing berdiri di garis en garde masing-masing di sisi piste mereka. Sebelum bertanding, para atlet melakukan penghormatan kepada lawan dan wasit sebagai bentuk sportivitas.

Tiga Disiplin Utama Anggar
Foil – Disiplin Paling Populer
Foil merupakan disiplin anggar yang paling umum dipraktikkan. Menggunakan pedang yang paling ringan dan kecil di antara ketiga disiplin. Area target dalam foil terbatas pada torso dan punggung. Serangan yang sah hanya dapat dilakukan dengan ujung pedang, bukan sisi bilahnya.
Sabre – Kombinasi Kecepatan dan Strategi
Sabre memiliki perbedaan signifikan dari dua disiplin lainnya dengan hanya terdiri dari 2 periode pertandingan. Periode pertama berakhir ketika salah satu pemain mencapai 8 poin. Setelah istirahat 1 menit, periode kedua dimulai dan berlanjut hingga salah satu pemain meraih 15 poin.
Area target dalam sabre mencakup seluruh bagian tubuh di atas pinggang, termasuk kepala. Sabre juga menjadi satu-satunya disiplin anggar yang memperbolehkan pemain melakukan tebasan selain tusukan.
Épée – Permainan Bertahan yang Elegan
Épée merupakan disiplin anggar dengan tempo paling lambat dan menggunakan pedang terbesar serta terberat. Seluruh tubuh menjadi area target yang sah dalam disiplin ini, namun pemain tetap dibatasi hanya boleh menyerang dengan ujung pedang.
Aturan dan Sistem Poin
Tujuan utama dalam anggar adalah mengumpulkan poin dengan cara “mengenai” area target lawan menggunakan pedang. Satu pertandingan anggar terdiri dari 3 periode masing-masing 3 menit, atau berakhir ketika seorang pemain mencapai 15 poin, mana yang tercapai lebih dulu. Terdapat jeda 1 menit di antara setiap periode.
Prioritas Serangan (Right of Way):
Aturan ini menentukan bahwa jika kedua pemain saling mengenai secara bersamaan, poin diberikan kepada pemain yang memulai serangan. Dengan kata lain, pemain ofensif mendapatkan prioritas. Aturan ini hanya berlaku untuk disiplin foil dan sabre.
Pemain harus tetap berada dalam batas piste selama pertandingan. Poin akan dikurangi jika pemain secara tidak sengaja melangkah keluar dari area yang ditentukan.
Sistem Penalti dan Kartu
Wasit dalam pertandingan anggar berwenang memberikan penalti untuk pelanggaran tertentu. Kartu kuning merupakan peringatan awal, kartu merah memberikan satu poin kepada lawan, sedangkan kartu hitam berarti diskualifikasi.
Pelanggaran yang Mengakibatkan Kartu Kuning
- Menunda-nunda pertandingan
- Melakukan kontak fisik dengan lawan
- Tidak mematuhi instruksi wasit
- Melepas peralatan tanpa izin
- Meninggalkan piste tanpa persetujuan
Pelanggaran yang Mengakibatkan Kartu Merah
- Mengulangi pelanggaran kartu kuning
- Tanda inspeksi peralatan yang dipalsukan atau tidak sesuai
- Tindakan kekerasan apa pun
- Segala hal yang melanggar aturan keselamatan
Pelanggaran yang Mengakibatkan Kartu Hitam
- Mendapatkan dua kartu merah
- Penggunaan doping
- Kecurangan dalam pertandingan
- Gagal melakukan penghormatan di awal dan akhir pertandingan
Format Tim dan Penentuan Pemenang
Anggar juga dapat dimainkan dalam format tim dengan enam pemain. Dalam pertandingan tim, satu pertandingan terdiri dari 9 babak. Setiap babak berlangsung selama 3 menit atau hingga skor tim mencapai kelipatan 5, mana yang tercapai lebih dulu.
Dalam anggar perorangan, pemenangnya adalah pemain yang pertama mencapai 15 poin atau pemain dengan poin tertinggi ketika waktu habis. Untuk anggar beregu, tim pemenang adalah yang pertama mengumpulkan 45 poin atau tim dengan skor tertinggi ketika pertandingan berakhir.
Baik dalam anggar perorangan maupun beregu, jika skor imbang di akhir pertandingan, akan ditambahkan waktu satu menit tambahan hingga pemenang dapat ditentukan.